Kamis, 29 Mei 2008


Nie adalah salah satu bassist terbaik yang di miliki negri qta yang tercinta ini...permainan yang dy tawarkan sangatlah menarik.hal ini terbukti saat dy mengisi salah satu lagu di bass heros..
sumpah nie orang maennya keren abizzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz.

bass lesson

favorit gw



Nie dia salah satu bassist favorit gw...
nie orang ga tau makan apa hingga bisa maen bass jago bangget...
kapan ya gw bisa ketemu ma ni orang...

ELECTRIC BASS

Electric bassists play the bass guitar. In most rap, country, and pop genres, the bass line outlines the harmony of the music being performed, while simultaneously indicating the rhythmic pulse. In addition, there are different standard bass line types for different genres and types of song (e.g. blues ballad, fast swing, etc.). Basslines often emphasize the root, third, and fifth of the chords of the music. In addition, pedal tones (a repeated or sustained single note), ostinatos, and bass riffs are also used as bass lines.

Though less common, some bass players employ a polyphonic style of playing instead of a single-note melody, using full chords and double-stops to accent their basslines.

Senin, 26 Mei 2008

jhon myung

he is my inspiration
klo mau manggung bawain lagu pa aja nonton konsernya dulu biar dapat feelnya, biar nnti pas main cool n karismatik kyk john myung. biar ga sejago dia yg penting gayana dulu

review musicman stingray

BODY : Bass ini mempunyai body natural hard ash yang indah yang sangat sempurna. saya mengkategorikannya sebagai a mid-weight instrument (dengan berat 9-10 pounds) dan lebih ringan dari jazz yg lama (13.5 pounds)
Saya menyukai beratnya karena alat ini beratnya pas untuk menahan tenaga yang saya keluarkan saat memainkan bassnya. Saya menemukan bahwa jika suatu alat terlalu ringan, maka ia tak akan bisa menahan tenaga dan akan sulit untuk dimainkan. Alat itu juga stabil ketika dimainkan secara berdiri

Bassnya terlapis dari 3 potongan dari sebuahh potongan kayu yang sama, tetapi jejak lemnya tak terlihat kecuali jika anda melihatnya dari bawah keatas. Jika melihat bass nya dari blakang ato depan, anda akan mengira itu terbuat dari 1 potongan kayu saja. Sangat menakjubkan! saya menyukai body yg berlapis karena saya memperkirakan merekan tidak akan gerak banyak daripada body yang 1 lapis.
Karyawan dari Ernie Ball sudah melakukan pekerjaan yang sangat menakjubkan membuat bass ini dan sangat direkomendasikan. Sampai2 ada cincin penutup diantara strap buttons dan bodynya. Semua sudah di sekrup (secara horizontal) dengan sempurna ke bolongan-bolongan di scratchplate hitam. Bass ini mendapatkan nilai 10 dari 10 tampilan. GOKIL!

Ketika saya memainkan bass ini ditoko semua di atur secara baik. Bass ini mempunyai gema akustik yang indah ketika dimainkan tanpa dicolok dan sangat nyaman (saya juga mencoba sebuah Stingray 5 dan sempat mempertimbangkan untuk membeli satu, tapi ia tidak berbicara kepada saya seperti Stingray 4 ini). Bahasanya gak tahan hahahaa

NECK : maple neck/fingerboard amat sangat nyaman, ini yang membuat saya memilih bass ini. neck nya sangat ramping dan jarak antara satu senar dengan senar yang lainnya tidak terlalu dekat (cocok untuk orang yang bertangan besar),sangat nyaman untuk bassist yg senang memainkan teknik slap. kekurangan yg sangat disayangkan (menurut saya) adalah necknya yg cepat kotor dan string buzz pada senar G.

ELECTRONICS : saya pernah bbrp kali membaca di forum resmi musicman yang bbrp membernya mengatakan sound dan punch musicman stingray dengan 3 band EQ tidak sebagus musicman dengan 2 band EQ. tapi menurut saya, tidak ada perbedaan kualitas sound yg signifikan selama saya menggunakannya. Soundnya khas dan punch nya cukup. Hanya dengan settingan Flat, bass ini sudah menghasilkan smooth punchy tone yg sangat baik.. Bass ini jg aman untuk memainkan berbagai macam jenis musik, tp menurut saya sangat cocok untuk jenis musik Soul,RnB, & funk (dpt kita lihat dari banyak nya bassist menggunakan stingray untuk memainkan musik jenis ini.
Spesifikasi

Tipe bass: 4 senar, fretted

Ukuran: 13-1/2" wide, 1-5/8" thick, 44-7/8" long (34.3 cm wide, 4.1 cm thick, 114.0 cm long)

Berat: 9 lbs, 5 oz (4.22 kg) -

Neck join: bolt on

Body: Ash

Fingerboard: maple, 21 fret

Pick ups: EB MM single humbucker

Hardware: EB MM

Elektronik: 3 band EQ

Panjang Scale: 34" (86.4 cm)

Radius Neck: 11" (27.9 cm)
Headstock Size: Only 8-3/4" (22.2 cm) long

Lebar Neck: 1-5/8" (41.3 mm) at nut 2-1/2" (63.5 mm) at last fret

Kayu Neck: Maple

Fingerboard: Fretted - maple atau rosewood; Fretless - dengan atau tanpa inlaid fretlines blend

Neck Colors: Standard - Natural; Optional - Matching dengan headstock
Truss Rod: Adjustable/ bisa disetel

Neck Attachment: 6 bolts

Electronic Shielding: Graphite acrylic resin coated body cavity and chrome plated brass control cover

Controls: Single Pickup, 2-band passive preamp; vol, treble, bass; Dual Pickup, 3-band active preamp; vol, treble, mid, bass

Switching: Single Pickup - N/A; Dual Pickup - 5-way lever pickup selector

Pickups: Standard - Music Man® humbucking with Alnico magnets; Optional - Dual Humbucking with Alnico magnets; Optional - Humbucking/Single coil with Alnico magnets

indonesia bass day 2008

Indonesia Bass Day 2008

Sedikit cerita tentang Indonesia Bass Day 2008, yang diadakan di Wapres Bulungan hari rabu 19 Maret 2008, jam 19.00 WIB. Acara yang diselenggarakan oleh Indonesian Street Bass Club (ISBC) setiap satu tahun sekali ini sudah berhasil mengumpulkan bassist-bassist lokal berbagai genre dari daerah Jakarta dan sekitarnya, mulai dari Rock, Funk, dan Jazz, Fusion, dan sampai yang ngelawak :)

Ini jadi salah satu moment berharga bagi para bassist buat kumpul-kumpul, nyontek-nyontek tehnik dan ngobrol-ngobrol serta sharing seputar bass, dan yang paling penting ini jadi tempat buat silaturahmi para bassist. Ok...Acara di buka oleh sodara Andy Myung (IMI) beserta bandnya yang membawakan sebuah tembang cadas dari Dream Theater. Sebuah tembang cadas telah sukses dibawain oleh sodara Andy Myung Cs dengan 6 stringnya .."sadis"...( yeaaahhh!!!!!!! ).

Setelah itu naiklah seorang bassis handal yang telah menelurkan 2 buku lesson bass, yang udah pasti sangat membantu bassist-bassist pemula dan para bassis otodidakers. Yah siapa lagi kalau bukan bassist handal yang badannya " cukup subur " bang Franky Sadikin dengan Trio bandnya Tiga Mawarnih. Franky Sadikin dengan Trio bandnya Tiga Mawarnih sukses membawakan 2 tembang canggih handalnya cue' keranjang dan Jengkol. Yang asik waktu bang Franky bawain Cue' keranjang nih, ditengah-tengah pas dia lagi maen diselipin klinik dari buku terbarunya yang akan segera terbit " THUMB TECHNIC ". gile banget dah main bass pake jempol doang rame banget, 5 JEMPOL dah buat bang Franky...cihuy..

Ada juga Aldy (UPH) dengan tehnik tinggi yang ngejelimet tapi tetap asik dengan solo bassnya, ada tapping, slap, fingering dan harmonic...ckckckck...wuiihh... cukup bikin orang yang nonton jadi pada bengong..(salute for U man!). Ada juga Aji (IMI) bassis yang masih muda, Play with minus one... asik, ngegroove, with beat and play!.Ada juga beberapa ensamble bass yang asoy geboy..Salah satunya ada Rivo, Banny dan Efra yang berexperiment dengan efek-efeknya (..teruskan experimentnya sob!)

Nah ini “biang keladi” dan salah satu THE BEST PERFORMANCE IN BASS DAY '08...seorang instriktur bass di Chic’s Rawamangun dengan tinggi kira-kira 170an cm, berat 50an Kg, berbadan agak kurus,dengan rambut yang bergaris di tengah-tengah kepalanya,dan ada tahi lalet di hidungnya, dia adalah Oktav and the gank. Asli sumpah ngocol abis nih orang,bikin orang-orang di Wapres pada ngakak. Sambil garuk-garuk kepala dia naik ke stange. Di awali dengan do'a yang khusyuk karena latihannya baru semalem katanya. Dengan tehnik tinggi opening di mulai dengan soundtrack dari Doraemon, dan dilanjutkan dengan Ninja Hatori, ada Linkin Park yang dihajar Es Lilin Mah Ceuceu Kalapa Muda...trus ribut gara-gara main Addicted To That Rush nya MR.BIG ngga nyambung-nyambung (hahahaha...).Di pertengahan dia main, diselipin sebuah klinik canggih dari bang Oktav, tehnik fingering “tingkat tinggi”.. Scatsinging Low E String Two Not “…SOLOooOw BaSsss..!!”(hahahaha…) lagi-lagi bikin penonton pada ngakak.! sukses buat lo man.!...MERDEKA !!

Salah satu The Maestro Of Jempol Fajar Adi Nugroho " Wooten "...Wah kacau nih jempolnya temen kita yang satu ini..sadis!!.Solo slap dan tapping ada beberapa lagu dari oom Victor Wooten..yang bisa bikin orang-orang yang nonton pada bengong …gile lo Jar!!!

Ada..mas atau bapak ya? mas aja deh..Ada Trio Fusion dari mas Yohanes Setiabudi dengan bass fretlessnya, satu-satunya fretless player di Bass Day 08. Doi Memainkan musik yang sangat rumit!! " mari menghitung " :) yang gw inget klo ga salah ada 7/8 deh..Canggih banget!!(pengen bisa maen kaya mas Yohanes..)

Ada lagi mas Indro Harjodikoro and band salah satu sesepuh bass player di Indonesia, featuring si"anak ajaib" Shadu Rasjidi..Diawali dengan solo dari mas Indro memainkan Lick and Chord di bass Tenornya..setelah itu baru deh mainin lagu Titik Awal, lagu yang ada di kompilasi Bass Heroes..Di lagu ini mas Indro featuring Shadu...WuiiiiiHHH..beraneka ragam lick-lick outside bertebaran!!!. Shadu di umurnya (klo ngga salah)18 tahun mainnya udah kaya umur 30 tahun :P ..). Duet Tenor bass player ini lagi-lagi bikin penonton pada serius bgt nontonnya.Shadu dengan pembawaannya yang kalem sukses berduet dengan mas Indro…. kereeen!!!!!

Selanjutnya ada Barry Likumahuwa Project yang membawakan 2 tembang (halah tembang :P),bersama Andre Dinuth, Rayendra Sunito (Parkdrive) dan pemain Saxophone yang masih sangatmuda, Dengan sangat Cihiuy membawakan tembang pertamanya dari album terbarunya Walking With The Bass.. Rhytm Slap yang sangat ngegroove, di tambah Unisound yang kompak..bikin kepala penonton pada goyang-goyang...Di susul tembang Mi Angelita dari Album kompilasi Bass Heroes, dengan arransemen yang baru yang megah ditambah solo scatsinging bikin malam itu jadi tambah meriah!!.Oiya dia juga promosi album solo perdananya yang bertitel “Goodspell”, Barry bagi-bagi CD sample yang berisi 3 lagu...thanks Barr!!!

Sekarang dedengkotnya ISBC mas Arya Setyadi..dengan minus one membawakan sebuah tembang rock yang sangat cadas penuh unisound..mas Arya yang juga dosen IMI ini sukses bikin acara tambah semangat..permainan tehnik tinggi..Setelah itu mas Arya sempet ngajak para penonton untuk ngejam bareng,tapi ngga ada yang maju….langsung aja deh lagu kedua feat Ali Zaenal pada Vokal..Rhytm tapping di campur Blues yang kentel, arransemen musik yang sangat "jalanan".Sukses membuat bassis-bassis muda yang nonton pada serius merhatiin cari-cari yang bisa dicontek..(hehehehe.....)...cadas dah mas Arya..!

Acara di tutup dengan Ensamble Bass All Star...ada mas Indro, mas Arya, Barry likumahuwa, Shadu, Fajar, dan Aldy...Ensamble bass mainin E minor,dengan konsep solo muter berurutan dari Aldy, mas Arya, Barry,Fajar, mas Indro, dan Shadu ini mengkonsep solo 4bar,3bar,2bar,1bar...ada yang seru dimana mas Indro dan Shadu “battle” solo bass. Dengan style masing-masing player yang beda, Aldy yang all around, mas Arya dengan lick-lick dan tapping yang sangat ngerock, Barry dengan lick2 yang groove, Fajar dengan jempolnya, mas Indro dan Shadu yang "battle" dengan lick-lick yang outside sukses menutup acara Bass Day 2008 dengan meriah dan menambah semangat para bassis-bassis muda dan musisi lain yang menonton acara tersebut!!!!..happy ending..!!!.Malam yang meriah dan berkesan buat para bass player Indonesia.

tutorial bass

Tutorial - Penggunaan efect bass dipanggung
by : Arya Setyadi

Masing-masing bass player mempunyai style (gaya) yang berbeda-beda, mulai dari style bermain musiknya, sound pilihannya, serta pilihan equipment-equipment yang mereka gunakan. Seperti jenis ampli (head cabinet atau combo) maupun instrumentnya, dan termasuk juga �pernik-pernik� tambahan lainnya, diantaranya effect bass.

Masing-masing bass player mempunyai style (gaya) yang berbeda-beda, mulai dari style bermain musiknya, sound pilihannya, serta pilihan equipment-equipment yang mereka gunakan. Seperti jenis ampli (head cabinet atau combo) maupun instrumentnya, dan termasuk juga ‘pernik-pernik’ tambahan lainnya, diantaranya effect bass.

Tulisan saya kali ini, sebenarnya masih ada hubungannya dengan tulisan saya pada Audio Pro beberapa edisi lalu (Edisi 09/Thn.IV/Sept’03), yang berisi tentang setting sound bass di panggung in door & out door, serta hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Dan pada kesempatan yang lalu saya belum membahas mengenai setting sound dengan menggunakan equipment tambahan yaitu effect, maka pada kesempatan kali ini saya mencoba berbagi pengalaman mengenai effect bass untuk keperluan panggung.

Untuk teman-teman yang tidak menggunakan effect di saat pentas (termasuk juga saya) mungkin tidak begitu menemui masalah seperti yang dialami teman-teman yang selalu menggunakan effect bass di saat pentas/di panggung. Dan kenapa saya selalu menekankan kata-kata ‘di saat pentas/di panggung’? karena ada keluhan yang sering saya dengar dari mereka yang biasa menggunakan effect, yaitu mengenai perbedaan sound bass yang dihasilkan. Mereka mengeluh karena sound yang dihasilkan pada saat mereka mencoba effect dirumah/studio berbeda dengan hasil yang mereka dapat ketika di panggung.
Effect Bass

Effect bass yang kita ketahui, yang biasa dapat kita temui di took-toko alat musik di Indonesia banyak sekali ragamnya. Dari mulai yang memiliki fasilitas paling sederhana sampai yang paling rumit sekalipun.

Adapun salah satu contoh effect bass yang sederhana adalah stomp box atau lebih dikenal dengan effect mobil-mobilan. Effect jenis ini terpisah-pisah, satu effect satu suara (sound effect) meskipun ada juga yang ‘two in one’ bahkan ‘three in one’. Ada yang bilang kalau effect jenis stomp box ini lebih tahan banting, baik dari sisi kualitas soundnya maupun kekuatan body-nya. Hanya mungkin untuk harganya ‘sedikit’ lebih mahal dari effect digital.

Untuk jenis effect yang lainnya adalah jenis effect digital, dimana effect ini untuk satu alat bisa memuat banyak jenis karakter sound. Dengan effect ini, si pengguna harus lebih telaten dan sabar di dalam mengutak-atik effect-nya untuk mencari sound sesuai dengan yang diinginkan.

Ada juga effect bass yang termasuk dalam keluarga ‘digital’, hanya saja dia didisain untuk dipasang di rak (rack system). Dengan lebar 1 unit bahkan ada yang 2 unit (istilah untuk rack system) dengan ketebalan (lebar) untuk 1 unit kira-kira 4 cm – 5 cm.

Dan juga banyak effect yang sudah jadi satu dengan pre amp, dan lainnya.
Setting Effect di Panggung

Sebelum saya mulai membahas mengenai settingan effect, saya ingin mengingatkan kembali kepada teman-teman untuk lebih efisien dalam memilih keperluan untuk bermusik. Sebaiknya sebelum menentukan harus membeli effect ataupun equipment tambahan tertentu, terlebih dahulu kita harus memiliki gambaran ataupun rancangan mengenai komposisi lagu yang akan kita mainkan. Dengan adanya rancangan komposisi tersebut baru kita mengambil keputusan mengenai sound seperti apa yang akan kita gunakan, dan effect apa yang sebaiknya kita miliki untuk mendapatkan sound yang kita inginkan. Cara ini lebih efisien dibandingkan bila kita membeli sebuah effect tanpa memiliki gambaran apa saja yang akan kita buat dengan effect tersebut. Dari pengalaman beberapa teman saya, banyak diantara mereka yang hanya karena ‘lapar mata’ membeli equipment tambahan (mis.effect, dll) yang pada akhirnya tidak pernah digunakan sampai alat tersebut rusak dengan sendirinya. Hal ini yang kita coba hindari, karenanya saya selalu menekankan untuk mengutamakan kreatifitas menciptakan komposisi, baru kemudian di dukung dengan equipment yang benar-benar diperlukan.

Kembali ke settingan effect untuk di panggung. Sebenarnya proses settingan ini sama dengan proses setting untuk ampli. Adapun keluhan yang sering terjadi dimana sound yang dihasilkan berbeda (pada saat di rumah dan panggung) itu lebih dikarenakan luas ruang yang berbeda.

Pada saat kita mencoba sound di rumah atau di studio, luas ruangannya mungkin hanya sekitar seper-sekian dari luas ruang konser yang akan kita gunakan. Dan satu lagi yang harus diingat yaitu ketika kita men-setting effect dan ampli tersebut di rumah ataupun di studio, jarak kita dengan cabinet (speaker) jangan berada pada jarak yang dekat terus. Hasil akhir justru harus kita dengarkan pada jarak yang sedikit jauh, yaitu sekitar 5m – 6m. Karena belum tentu sound yang dihasilkan pada saat jarak kita dekat dengan cabinet sama dengan sound pada saat kita sedikit menjauh dari cabinet.

Dari hal tersebut diatas untuk gampangnya kita bisa bukti kan sendiri dirumah dengan contoh yang sederhana tentang perubahan yang diakibatkan oleh jarak. Dimana kita bisa coba untuk main dengan jarak sekitar 1m dari cabinet (speaker ampli), kemudian mundur lurus sampai berjarak sekitar 4m dari cabinet. Dan kalau kita ingin mendengar perubahan yang lebih ekstrim, setelah mundur sekitar 4m dari ampli coba untuk bergeser ke kiri atau kanan sekitar 1,5 m dari titik tengah (tempat awal). Dimana dari tes-tes ini kita bisa tahu seberapa besar kadar effect reverb, delay, drive, EQ, dan lainnya yang kita inginkan.

Ada baiknya tes tersebut kita lakukan pada saat latihan full band, dimana dengan hal ini kita bisa mendeteksi frekuensi yang mungkin bertabrakan dengan frekwensi low dari instrument lainnya. Biasanya kalau frekuensi bertabrakan, tone bass kita jadi kurang jelas dan ini bisa kita hindari dengan mengutak-atik EQ (salah satunya saja, dari EQ ampli atau EQ effect jika memang effect-nya memiliki EQ). Karena itu perubahan-perubahan sound yang kita dengar diatas panggung.